Creation Festival 2013

Merupakan seangkaian acara yang terdiri dari PR Contest, Solo city Tour, Seminar Kreatif dan diakhiri dengan Awarding.

Foto Bersama

Finalis PR Contest pada Creation Festival 2012 foto bersama usai presentasi.

Solo City Tour

Kegiatan berwisata malam mengelilingi kota Solo dengan menggunakan bus wisata Werkudara.

Jumat, 08 November 2013

Attention!!

Kabar baik untuk para PR Antusias karena pengumpulan proposal PR Contest diundur. Jadi tunggu apalagi? Ayo segera daftar dan kirim proposal PR kalian.

1. Batas pengumpulan proposal PR Contest Creation Festival diundur sampai tanggal 14 November 2013 pukul 18.00 WIB
2. Tim PR Contest bisa segera download formulir di Formulir Pendaftaran
3. Setelah mendownload formulir segera daftarkan Tim PR ke creationfestivaluns@gmail.com sesuai dengan guideline
4. Pengumuman tetap tanggal 18 November 2013.

Semangat, guys! Cheers! :)

Sabtu, 12 Oktober 2013

Solo City Tour



Solo City Tour merupakan kegiatan berwisata mengelilingi kota Solo dengan menggunakan bus wisata Werkudara. Solo City Tour kali ini bertemakan ‘Creative Inside of Solo’, yang akan diikuti oleh finalis lomba PR, juri, pembicara seminar, dan juga panitia Creation 2013. Kegiatan ini bertujuan untuk lebih mengenal kota Solo, dan merupakan ajang ramah tamah peserta.

Seminar Kreatif

Seminar Kreatif merupakan puncak dari serangkaian acara Creation Festival 2013 yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Komunikasi (HIMAKOM) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta. Dalam acara ini juga akan diberikan awarding kepada para pemenang PR Contest.

Tema : “Excellent Branding in Information Era”

Bagi sebuah perusahaan/organisasi, brand adalah aset. Brand menyangkut persepsi dan good feeling yang muncul di benak publik tentang suatu produk, jasa, maupun korporasi. Ketika mendengar Starbucks, persepsi yang muncul di  benak kita adalah kopi bergengsi yang menawarkan sensasi minum kopi yang unik. Ketika melihat gadget berlogo Apple, maka yang terpikir adalah gadget inovatif dengan selera desain yang berkelas.

Untuk bisa diingat dan menjadi top of mind di benak publik, perusahaan/organisasi perlu melakukan branding terhadap dirinya. Terlebih, untuk survive di era globalisasi saat ini bukanlah hal mudah, mengingat semakin banyak brand ternama yang bermunculan dan menjejali benak publik. Kini, di era informasi yang serba cepat dan tanpa batas telah mendorong perubahan perilaku khalayak terhadap informasi. Khalayak kini bukan lagi sebagai objek, melainkan subjek yang aktif. Khalayak memiliki kesempatan yang luas untuk tidak hanya menerima informasi, tetapi juga mencari bahkan berpartisipasi dalam penyebaran informasi. Oleh karena itu, kreativitas dan inovasi yang mumpuni menjadi tuntutan yang harus dipenuhi bagi Brand Owner agar bisa memenangkan top of mind publik terhadap brand dan terus unggul dari kompetitornya.

Pertanyaannya, bagaimana agar bisa terus unggul dari kompetitor? Tentu strategi positioning menjadi hal yang harus digarap. Kesan apa yang ingin diciptakan dalam benak khalayak, itulah yang menjadi kunci branding. Diferensiasi menjadi syarat bagi brand agar bisa dikenali.

Disamping itu, identitas brand juga tak kalah penting dalam aktivitas branding. Sebuah perusahaan harus bisa merepresentasikan visinya melalui identitas karena brand identity juga dapat mempengaruhi persepsi publik. Bagaimana seorang praktisi komunikasi menciptakan brand awareness lewat simbol atau logo juga menjadi “pekerjaan rumah” yang harus dijawab.

Realita tersebut menuntut para praktisi Public Relations (PR) dan praktisi komunikasi untuk senantiasa proaktif dan responsif. Mereka tidak bisa hanya menunggu permintaan publik. Mereka harus peka dalam membaca apa yang diinginkan publik. Insight publik harus digali dan dicermati. Hal inilah yang tentu harus disikapi dengan pendekatan dan strategi yang tepat.

Pendekatan branding di era informasi pada akhirnya sampai pada pemanfaatan internet untuk mengoptimalisasi aktifitas branding suatu organisasi. Lalu bagaimana cara Brand Owner untuk menyikapi dashyatnya dampak yang ditimbulkan internet terhadap suatu proses branding ? Apakah kini, strategi komunikasi 2.0 dengan memanfaatkan internet telah meniadakan aktifitas branding konvensional yang selama ini digunakan? Kedua hal ini akan sangat menarik apabila diulas kedalam suatu pemaparan stratejik mengenai aktifitas branding bagi organisasi di era informasi sekarang ini.

Yang tak kalah penting, peran internal dalam proses branding. Jika para pegawai tidak percaya dan tidak terdorong untuk terikat secara emosional dengan brand-nya sendiri, mengapa publik harus percaya? Oleh karena itu, internal brand building juga harus digarap dengan baik agar proses branding sebuah organisasi bisa berjalan mulus.

Pembicara
1. Bambang Budi Rahardjo (CSR, Media, & Eksternal Communication Manager PT Badak NGL)
2. Hikmat Suriatanwijaya (Communication Team Leader Greenpeace Indonesia)
3. M. Arief Budiman (CEO Petak Umpet Advertising & Writer of Spiritual Creativepreneur)
4. Imam Subhan (CEO DBrand Communication)

Hari dan Tanggal
Sabtu, 23 November 2013

Waktu
09.00 – 13.30 WIB

Tempat
Aula FISIP UNS

CP :
Maharani (085647453638)

PR Contest

PR Contest adalah ajang kompetisi mahasiswa di bidang Public Relations  yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Komunikasi (HIMAKOM) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta. PR Contest merupakan bagian dari rangkaian acara Creation Festival 2013 yang terdiri dari: PR Contest, Seminar Kreatif, dan Solo City Tour.

Tema : “Creative Communication Strategy in Information Era”

Air adalah sumber kehidupan. Sumber-sumber air yang terjaga adalah kunci kehidupan kita. Meskipun jumlah limpahan air di Indonesia sangat besar, tetapi belum dapat menjamin jumlah ketersedian air bersih masyarakat. Perkembangan industri yang semakin pesat tak urung mengancam sumber daya air dan kehidupan yang terkait di sekitarnya.

Limbah industri dengan kimia berbahaya telah jauh dari kendali keamananan. Industri sering membuang bahan kimia berbahaya dari sisa proses produksi. Salah satu sumber utama pencemaran adalah industri busana – dimana  misalnya 68% dari pabrik yang berada di sepanjang kawasan Citarum bagian atas adalah produsen tekstil. Penelitian Greenpeace membuktikan proses pencetakan dan pewarnaan tekstil yang menggunakan bahan kimia secara intensif, telah ikut menyumbang pada reputasi Sungai Citarum sebagai salah satu sungai terkotor di dunia.

Greenpeace sebagai salah satu organisasi kampanye global yang bergerak di bidang lingkungan berkampanye untuk menyadarkan masyarakat akan pentingnya menjaga sumber air bagi kehidupan. Saat ini, Greenpeace sedang gencar mengkampanyekan Detox Fashion Manifesto. Detox Fashion Manifesto adalah gerakan global yang terdiri dari para fashionista, aktivis, designer dan blogger yang disatukan oleh keyakinan bahwa fashion yang indah tidak harus menyebabkan pencemaran limbah beracun. Mereka ingin busana yang dikenakan tidak hanya indah tetapi juga ramah lingkungan.

Sebagai organisasi yang bertujuan mengubah perilaku khalayak, khususnya industri tekstil, peran Public Relations Officer (PRO) menjadi sangat penting. Dalam hal ini seorang PRO tidak hanya dituntut untuk memberikan pemahaman tentang pentingnya menjaga sumber air (tahap kognitif), melainkan juga mampu mempersuasi khalayak untuk berpartisipasi secara konkret dalam kampanye Detox Fashion Manifesto (tahap behavior). Karena, kesuksesan sebuah kampanye adalah ketika khalayak mau berperan aktif dan beraksi nyata mendukung upaya tersebut. Oleh sebab itu, perlu diadakan kampanye kreatif tentang Detox Fashion Manifesto.

Jika Anda sebagai PRO Greenpeace Indonesia, strategi kampanye apakah yang dapat Anda rancang untuk menarik partisipasi langsung khalayak dalam rangka menyukseskan kampanye Detox Fashion Manifesto?

CP :
Sinta (085743058882)